
My review
rating: 2 of 5 stars
Saya tertarik dengan temanya yang mencoba mengangkat kisah para homo. Waktu baca catatan mengenai pengarangnya yang sebelumnya berkecimpung di dunia fanfic (yang konon gudangnya cerita-cerita queer atau slash atau shounen-ai atau yaoi atau apalah...), saya pikir saya akan membaca sebuah cerita gay dengan kualitas "angst" sangat kental yang bisa membuat saya merenung tentang arti sebuah cinta, pengorbanan, kepahitan, kebahagiaan bahkan mungkin meneteskan air mata lega atau sedih atau semacamnya (tipikal cerita-cerita queer favorit saya di dunia fanfic).
Sayangnya ceritanya agak mengecewakan ekpektasi saya. Tryst terasa lebih menonjolkan sisi lovey-dovey tokoh-tokoh utamanya dari pada kualitas plotnya. Situasi percintaan merekapun berasa tidak jauh beda dengan situasa percintaan pasangan hetero (antara pria dan wanita). Mungkin karena karakterisasi yang kurang kuat? (dunno...) Sisi emosional seperti pengakuan Vincent pada adik perempuannya mengenai hubungannya dengan Dorian, atau saat Dorian dan Vincent sama-sama ragu dengan perasaan dan keputusan mereka (yang berasa too obvious sejak awal cerita bagi saya. Aduh, saya masih menganggap itu seharusnya bisa dibuat lebih vague lagi supaya lebih seru), atau saat terbukanya rahasia hubungan diantara tiga anak bandel kesayangan Dorian seharusnya bisa dibuat lebih "menggigit" lagi.
Tapi bukan berarti saya tidak menikmati novel ini. Penulisnya tahu benar bagaimana merangkaian kalimat-kalimat yang memikat. Saya suka gaya bahasanya. Lugas dan mengalir. Lagipula scene-lovey-dovey-nya lumayan romantis. Saya bilang ceritanya ini mungkin lebih cenderung ke arah fluff daripada angst (padahal saya lebih suka angst...hiks..). Hanya yang membuat saya heran, kok saya lebih nyaman membayangkan para tokohnya dalam setting Jepang daripada setting Eropa, ya... Apalagi karakter Dorian gale... ^^
Mungkin bagi pecinta cerita romantis dengan banyak "aww..!" dan berakhir happy ending, Tryst bisa jadi rekomendasi yang bagus, dengan catatan :
1. Anda terbiasa dengan kisah boys-love.
2. Kalaupun anda tidak terbiasa, anda bisa mengesampingkan kenyataan bahwa itu kisah boys-love.
^^
View all my reviews.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar