Sabtu, 05 Desember 2009

Autisme di Mata Seorang Remaja


Judul : The Boy Who Ate Stars
Pengarang : Kochka
Penerjemah : Sarah Adams
Halaman : 104 halaman
Penerbit : GPU

……………………………………..
Autistik: orang yang menderita autisme.
Autisme (dari bahasa Yunani autos, diri sendiri): penarikan diri patologis ke dalam dunia batin yang mengakibatkan hilangnya kontak dengan orang lain
…………………………………..
” (The Boy Who Ate Stars, Kochka)

Autisme adalah kondisi dimana seseorang sejak lahir atau saat balita tidak dapAT membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal, sehingga anak tersebut terisolasi dari manusi lain dan masuk dalam kehidupan repetitif (pengulangan), aktifitas dan minat yang obsesif (Baron Cohen, 1993 dalam wikipedia).

Menurut Power (1989) ada 6 macam gangguan autisme pada anak, yaitu: interaksi sosial, komunikasi-bahasa, perilaku emosi, pola bermain, gangguan sensoris, perkembangan tidak normal atau terhambat. Gejala autisme secara umum meliputi: hambatan dalam berkomunikasi. Kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain dan objek di sekitarnya, kesulitan dalam merangkai peristiwa-peristiwa yang terjadi, bermain dengan mainan atau benda lain secara tidak wajar, sulit menerima perubahan pada rutinitas dan lingkungan yang dikenali, gerakan tubuh yang berulang atau pola-pola perilaku tertentu.

Di Indonesia sendiri penanganan terhadap anak-anak autisme masih dianggap sebagai masalah yang krusial. Hal-hal paling mendasar yang membutuhkan perhatian khusus seputar penanganan penderita autis meliputi minimnya tenaga ahli yang kompeten di bidang ini dan minimnya pengetahuan masyarakat dan para orang tua mengenai autisme dan penanganannya. Kurangnya panduan baku mengenai penanganan penderita autis dan belum tersedianya pendidikan terpadu bagi penderita autis juga menjadi masalah lain yang patut diperhatikan dalam menangani masalah aitisme. Umumnya penanggulangan terhadap penderita autisme dilakukan melalui sejumlah terapi terpadu meliputi terapi bahasa, terapi berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan dan sebagianya.

Buku The Boys Who eats Stars adalah sebuah cerita yang berkisah tentang sikap seorang anak remaja bernama Lucy yang mengetahui anak tetangganya,Mathew yang baru berumur 4 tahun memiliki suatu keunikan dalam berperilaku dan berkomunikasi. Dari ibu Mathew dia mengetahui bahwa keunikan tersebut disebut sebagai autis. Lucy mencoba mencari tahu arti kata tersebut dan mendapatkan bahwa kata itu merujuk pada nama sebuah penyakit. Namun Lucy percaya bahwa Mathew sama sekali tidak sakit. Dia hanya merasa Mathew agak istimewa. Maka Lucy mengajak theo, sahabatnya untuk lebih memahami dan mengenal seorang Mathew. Lucy menemukan pengalaman baru bahwa menjelajahi dunia seorang autisme ternyata tidak kalah seru.

Melalui buku ini Kocha seolah mencoba menggambarkan bagaimana reaksi orang-orang terhadap seorang anak autis. Ada yang bisa memahami, seperti ibu mathew, ada yang langsung mengambil jarak, seperti orang tua Lucy atau justru ingin mencari tahu seperti Lucy dan sahabatnya. Amanat lain yang mencoba untuk disampaikan dalam cerita ini adalah bahwa autis bisa dihadapi dan disembuhkan perlahan-lahan dengan penuh kesabaran dan ketekunan.

Penderita autis tidak sakit. Mereka hanya agak istimewa.




1 komentar:

  1. Kami adalah Sekolah Khusus dan Terapi Autisme Al-ihsan, yang menyelenggarakan pendidikan SD, SMP, SMA, dan Terapi untuk anak berkebutuhan khusus (autisme). Info lebih lanjut klik www.sekolahautismeal-ihsan.com

    BalasHapus