Sabtu, 05 Desember 2009

Romantisme Anime boyslove



Film, kartun atau manga bertema Boyslove (hubungan cinta antara laki-laki) biasanya diidentikan dengan suatu hal yang menjijikan atau tabu di Indonesia. Walaupun begitu, tidak semua tema-tema boyslove tidak layak diikuti. Biasanya kekuatan plot cerita dan karakterisasi dijadikan alternative penulisnya atau pengarangnya untuk membuat sebuah kisah boyslove menjadi suatu kisah yang layak diikuti. Saya ambil contoh film Hollywood Brokeback Mountain, atau kisah pasangan Ruben-Dimas dalam novel Supernova milik Dee Lestari dan yang saya coba review di sini adalah kartun boyslove Jepang berjudul Junjo Romantica.


Junjo Romantica berkisah tentang kehidupan tiga pasangan gay yang secara tidak langsung saling berkaitan. Usami Akihiko (seorang penulis novel terkenal) dengan Takahashi Misaki (mahasiswa fresh graduate Mitsuhashi university, adik dari sahabat Akihiko) yang tinggal bersama. Kemudian Kamijou Hiroki (seorang asisten profesor jurusan sastra universitas Mitsuhashi, sahabat kecil Akihiko) dengan Kusama Nowaki (mahasiswa hubungan kemasyarakatan yang lalu beralih ke jurusan pediatric-dokter anak). Dan terakhir Profesor Miyagi (atasan Kamijou Hiroki) dengan Shinobu-chin (siswa senior SMA, mantan adik ipar Miyagi). Kartun seri ini bercerita tentang kehidupan mereka hingga pada akhirnya mereka saling menyadari kedalaman tingkat hubungan mereka dengan pasangan mereka masing-masing.

Tidak seperti cerita boyslove yang mengumbar adegan cinta berlebihan, Junjo Romantica lebih menekankan pada plot cerita dan penggambaran karakter yang menarik. Gambar yang menarik dan bentuk chibi yang menggemaskan tipikal komik Jepang membuat kartun ini enak untuk dinikmati. Plot cerita yang lebih menekankan pada adegan sehari-hari dan renungan-renungan pribadi khas drama Jepang membuat acara mengikuti film ini menjadi makin menarik.

Hal yang membuat saya menyukai film ini adalah tidak adanya kesan penilaian terhadap isu homoseksualitas itu sendiri. Plot dan masalah cerita berjalan dengan begitu mengalir. Saya bahkan bisa merefleksikan masalah-masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan nyata, bahkan dalam sebuah hubungan yang normal. Boyslove seolah hanya menjadi sebuah setting yang bersifat kebetulan membuat kartun ini tetap terasa manis dan indah untuk diikuti, terutama bagi mereka penggemar film-film drama cinta. Adegan sex tidak digambarkan secara jelas dan hanya mengambil sangat sedikit porsi cerita membuatnya lebih terasa sebagai bumbu yang pas untuk melezatkan nuansa romantis dalam film ini.

Untuk genre, saya lebih suka menempatkan kartun ini pada genre komedi cinta romantis. Ada teman saya yang menilai Junjo Romantica terasa terlalu feminim untuk kartun tema boyslove. Namun bagi saya pribadi, rasa boyslove yang tidak terlalu berat itulah yang justru membuat kartun ini masih bisa saya rekomendasikan bagi pecinta kartun yang tidak terbiasa dengan tema boyslove. Saya sendiri menempatkan kartun ini sebagai kartun drama cinta terfavorit, terlepas dari tema boyslove yang diusung.

Sayangnya, kartun ini termasuk kartun yang tidak mudah didapat mengingat tema minor yang dimiliki. Tapi bagi yang berminat untuk melihat, bisa mencari di youtube atau download langsung dari website khusus anime dan manga boyslove. Oh, ya...hal lain yang saya suka dari kartun ini adalah soundtracknya yang dijamin indaahhh..banget...

Pokoknya, bagi penggemar kartun Jepang romantis yang tidak keberatan dengan tema boyslove, Junjo Romantica benar-benar wajib diburu.....hehehehe ^^

1 komentar: